Suatu hari tepatnya pada tanggal 19 Desember 2008 yang lalu, bersama beberapa teman dari Kab. Pekalongan, saya melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Jakarta.Sampai pada waktu sholat dzuhur kami berkesempatan untuk sholat di masjid nomor satu di Indonesia "ISTIQLAL". Kami yang datang dari jauh langsung menuju ke dalam masjid dengan harapan bisa duduk di shaf terdepan. Rasanya saya merasa bangga bisa datang lebih awal dari jamaah yang lain. namun betapa malunya saya dalam hati ketika sudah ada seorang yang duduk di shaf depan dengan tenang dan hampir tidak memperdulikan kiri dan kanan. sampai pada waktu sholat berjamaah dimulai baru saya tersadar teryata beliau ini (orang yang datang lebih dahulu) ternyata adalah orang buta.
sugguh betapa malunya diriku, orang yang dengan kekurangan (menurut orang awam) ternyata untuk memenuhi panggilan Allah memiliki kepekaan dan ketajaman melebihi saya yang mendapat kelengkapan indera lebih, mata yang awas, telinga yang mampu mendengar dengan baik, tubuh yang sehat, namu santai dalam merespon panggilan Allah.
Ya Allah Maafkan hambamu yang hina ini. Marilah kita lebih mempertajam hati kita untuk segera memenuhi panggila Allah sebelum Allah memanggil kita untuk selama-lamanya.
Pengalaman: Jakarta, 19 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar