Aku Sangat Malu

Seperti biasa pagi itu aku bergegas untuk pergi ke mushola guna sholat subuh berjamaah,
namun tak ku kira kalau pagi itu Allah akan membuka mata hatiku lebar-lebar,
Tidak seperti biasa teman ku berjamaah bertambah satu orang.
tidak menghiraukan adalah kebiasaan jelekku. namun ketika jamaah telah mulai meninggalkan mushola ada satu jamaah yang masih tertinggal, dan barulah aku mulai memperhatikan,
sungguh aku merasa sangat malu kepada seorang yang tertinggal itu, dia adalah orang yang buta.
betapa sangat munafiknya aku, dia yang tidak bisa membedakan antara fajar dengan malam dan hanya berjalan tertatih tatih tanpa bisa melihat jalanan yang gelap tetapi masih setia untuk berjamaah ke mushola.
apakah kita tidak malu pada dia, kalau kita tidak bisa berjamaah ketika sholat subuh.
ketika kubaca sebuah buku, aku sempat membaca, barang siapa yang tahu keutamaan sholat subuh maka dengan merangkakpun dia akan mendatangi masjid untuk berjamaah, saat itu Allah telah membuktikan kepadaku. walaupun orang itu buta tidak bisa melihat, tidak bisa membedakan antara malam dan fajar, dia tetap ke mushola untuk berjamaah.
mari kita belajar dari orang tersebut.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua.
by : Pak prie

Sabar yang pahit namun berbuah manis

Suatu hari seperti biasa aku mengajar anak-anak didikku. entah kenapa hari itu mereka susah benar menerima menerima pelajaranku, aku agak uring-uringan. sampai pada saat istirahat tiba anak keluar dari lab tempatku mengajar, salah satu dari mereka menyodorkan sebutir permen yang bungkusnya bertuliskan sabar memang pahit,tapi akan beeerbuah manis, sungguh aku malu pada diriku sendiri, mengapa aku tidak bisa bersabar walau sedikit saja, ya Allah ampunilah aku.....

Fajar yang sunyi

Setiap hari dari bangun tidur hingga tidurlagi segenap daya upaya kulakukan untuk memperoleh kehidupan yang layak menurut kebutuhan materi. berbulan bulan bahkan bertahun-tahun. Kadang dalam suasana capek dengan hasil yang kurang memuaskan gerutu dan penyesalan menghiasi istirahatku.
suatu hari ketika ada seorang teman yang menyarankan agar aku membaca sebuah buku tentang keutamaan sholat subuh, rasanya ada sesuatu yang mendorong saya untuk melakukan sholat subuh berjamaah.
sungguh Allah maha pengasih lagi maha penyayang. ketika pagi yang buta dengan langkah pasti kumenuju ke mushola terdekat untuk sholat subuh berjamah aku menyadari, betapa diriku termasuk orang yang kufur, betapa bodohnya diriku mensyukuri karunia Allah. betapa banyak orang-orang lain yang lebih tidak berdaya daripadaku. berulan-ulang perasaan itu muncul setiap ku mulai langkahku untuk berjamaan subuh.
Ya Allah ampunilah hambamu yang kufur ini. ampunilah aku Ya Allah.